Gethuk sudah lama menjadi ikon
kuliner kota ini. Tampak
hadir Wali Kota Magelang Bp.Sigit Widyonindito berserta jajarannya, Wakil
Gubernur Jawa Tengah Bp. Heru Sudjatmiko, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Bp. Prasetyo Ariwibowo, pimpinan daerah sejumlah Kota dan kabupetan di Jawa Tengah, dan 16 delegasi dari negara-negara
sahabat antara lain dari Jerman, Arab Saudi, Sri Lanka, Mongolia,
Hongaria, Kazakhztan, Ekuador, Zimbabwe, Inggris, Amerika Serikat,
Libya, India, China, Kuba, Portugal dan Republik Armenia.
Wali Kota
Magelang menjelaskan, Grebeg Gethuk merupakan salah
satu tradisi untuk mengangkat budaya dan kuliner khas Kota Magelang.
Tradisi ini diselenggarakan setiap tahun dengan harapan dapat
meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Sejuta Bunga ini dimana tahun 2015 ini bersemboyan " Ayo ke Magelang". Dua gunungan gethuk setinggi sekitar satu meter itu masing-masing berbentuk lancip yang merupakan simbol jaler (laki-laki) dan satu lagi berbentuk bulat, simbol setri (perempuan). "Gethuk itu makanan tradisional yang perlu dibanggakan. Prosesi ini sebagai upaya untuk nguri-uri (melestarikan) tradisi yang ada", tambah beliau.
Setelah upacara selesai, di lanjutkan dengan tampilan kesenian tari kuntulan dan soreng khas kota Magelang yang ditampilkan secara kolosal oleh ratusan penari remaja. Setelah itu baru gunungan gethuk maupun hasil bumi diperebutkan oleh masyarakat. Sebagai pemberi aba-aba dalam rebutan gunungan ini adalah Wali Kota Magelang Bp. Sigit Widyonindito.
Menurut Kepala Dinbudpar Jateng Bp. Prasetyo Aribowo, dengan acara tradisi Grebeg Gethuk yang diadakan setiap tahunnya ini diharapkan akan mampu meningkatkan jumlah wisatawan untuk berkunjung di Kota Magelang, baik wisatawan domestik maupun mancanergara.
Grebeg Gethuk mmenjadi salah satu dari 103 acara yang digelar dalam program Ayo ke Magelang tahun 2015. Selain Grebeg, Pemerintah Kota Magelang juga menggelar sedikitnya lima acara yang berskala internasional, yaitu sendaratari Bumi Magelang, Festival Tidar, Magelang Tempo Doloe, Olimpiade Internasional Astronomi dan Astrofisika, dan Magelang Arts Event (MAE) 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar