
Jakarta, Selasa Wage (22/9) – Sebanyak 55 Nominator Kebudayaan RI dengan
berbagai macam kategori menerima Anugerah Kebudayaan 2015 dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Malam Penganugerahan
Kebudayaan tersebut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,
Anies Baswedan didampingi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kacung
Marijan dan Plt. Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Harri Widianto
di Gedung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Malam Penganugerahan Kebudayaan 2015 ini dihadiri oleh 55 nominator
yang menerima tanda Bintang Mahaputra Utama, Bintang Budaya
Paramadharma 2015, dan Satyalencana Kebudayaan 2015 dari berbagai
kategori, yaitu Perorangan, Anak dan Remaja, Maesro Seni Budaya,
Pelestari Budaya, Pemerintah Daerah, serta Media.

Ditemani oleh Kasubdit Direktorat Internalisasi Nilai Diplomasi
Budaya, Dewi Citra Ria, Kacung Marijan menyampaikan bahwa tahun ini ada 3
orang Warga Negara Asing yang akan diberikan penghargaan Anugerah
Kebudayaan 2015, salah satunya adalah Franz Magnis-Suseno yang akan
mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Utama 2015. Selain itu,
Beliau juga mengatakan bahwa para penerima penghargaan tidak hanya yang
berperan dalam mewariskan kebudayaan, namun juga yang turut melestarikan
kebudayaan tersebut.
“Kita jangan hanya sibuk mewariskan kebudayaan, tapi luput mewarisi
kebudayaan tersebut ke generasi penerus kita. Kebudayaan akan menjadi
luar biasa jika dilaksanakan secara bersama-sama. Kali ini, para
penerima penghargaan kebudayaan tidak hanya yang berperan aktif
mewariskan kebudayaan, namun juga diberikan kepada yang aktif mewarisi
kebudayaan tersebut,” tukas Kacung Marijan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan secara langsung
memberikan lencana emas Anugerah Kebudayaan kepada 55 pelestari
kebudayaan tahun 2015. Pemberian lencana Kebudayaan ini dilaksanakan
pada Malam Penganugerahan Kebudayaan 2015 di Gedung Teater Besar, Taman
Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (22/9).
Dalam pesannya, Anies Baswedan menyampaikan bahwa Anugerah Kebudayaan
2015 merupakan apresiasi atas nama Pemerintah Indonesia kepada para
tokoh dan pelestari kebudayaan Indonesia. Beliau juga mengucapkan terima
kasih kepada para penerima penghargaan dan berpesan untuk jangan segan
meneruskan kebudayaan lama yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
“Para tokoh yang menerima kebudayaan ini merupakan tokoh yang tidak
rela kebudayaan Indonesia dalam posisi stagnan. Mereka adalah para tokoh
yang menjadikan kebudayaan sebagai kehidupan, bukan penghidupan, dan
memiliki latar belakang yang sama : memajukan kebudayaan Indonesia,”
tukas Anies Baswedan.
Dalam acara tersebut, beberapa nominator menampilkan kebolehan mereka
dalam bidang seni budaya, seperti penampilan Sastra Lisan oleh Agus Nur
Amal, atau biasa dikenal dengan Agus PM Toh, Jan Malibela dari Papua
Barat, Wa Ode Siti Marwiyah Sipala, pemerhati Tari Pakarena, Suprapto Suryodarmo, pendiri Padepokan Lemah Putih - Karanganyar dan para
nominator cilik dan remaja salah satunya
adalah Vicky Wahyu Hermawan Ramadhan, seorang Dalang Cilik asal Jawa
Tengah. Kacung Marijan pun turut satu panggung
bersama dengan Agus PM Toh dalam malam penganugerahan tersebut.
 |
Mudji Sutrisno, salah satu Tim Penilai bersama Ida Wayan Oka Granoka Gong berserta istri, pendiri Maha Bajra Sandhi - Bali, Penerima Anugerah Kebudayaan 2015 Kategori Komunitas, sebagai Penerap Budaya Tradisi Teks Sotasoma dalam Bersikap dan Berperilaku
| |
|
 |
Bersama Suprapto Suryodarmo, pendiri Pedepokan Lemah Putih - Karanganyar Jateng,
Penerima Anugerah Kebudayaan 2015 Kategori Komunitas, sebagai Pengembang Seni dan Budaya Berbasis Studi Budaya dan Kemanusiaan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar