Setelah
lebih dari satu jam dialog antara perwakilan warga kota Semarang dengan FPI tak
menentukan titik temu, akhirnya Kapolrestabes Semarang, Kombes Abiyoso Seno Aji
memutuskan untuk membubarkan kegiatan pembentukan DPW FPI Semarang.
"Yang
menolak di luar lebih banyak, kami tidak mau kondisi Kota Semarang jadi tidak
nyaman. Tanpa FPI, Kota Semarang aman dan damai", jelas Abiyoso.
Sebelumnya,
polisi menjaga ketat pembentukan Dewan Perwakilan Wilayah Front Pembela Islam
(FPI) Semarang di Jalan Pergiwati I nomor 19, Bulu Lor, Semarang Utara, Kamis
(13/4) sekitar pukul 18.30. Ratusan anggota gabungan dari Polrestabes dan
Brimob Polda Jateng bersenjata lengkap berjaga-jaga di depan gang rumah Zaenal
Petir yang digunakan kegiatan tersebut.
"Demi
keamanan dan kenyamanan bersama, acara pembentukan ini dibubarkan,” ungkapnya
saat memimpin audensi di rumah Zaenal Petir, yang digunakan untuk kegiatan. Ada
pun, lanjut dia, keputusan tersebut diambil mengingat sebagian besar warga di
Semarang menolak ada FPI di Semarang.“Ada atau tidaknya FPI, Semarang tetap
aman, terkait keamanan dan lain-lain sudah ada kami,” jelasnya.
Ribuan massa yang terdiri dari warga dan anggota sejumlah Organisasi Masyarakat
(Ormas) di Semarang yang menolak pembentukan DPW FPI Semarang, berusaha
bergerak masuk ke lokasi acara di Bulu Lor, Semarang Utara. Namun saat hendak
masuk ke dalam gang menuju acara tersebut, mereka dihentikan ratusan polisi
yang sudah menjaga ketat di lokasi tersebut.
Tindakan tersebut tidak menyulut amarah, mereka mematuhi apa yang dilakukan
petugas. Mereka yang berhenti di gang kemudian melakukan orasi. Dengan lantang
ratusan anggota Ormas yang menolak tersebut terus menyurakan penolakan
pembentukan FPI di Semarang.
“Bubarkan FPI, jangan ada FPI di Semarang, Semarang sudah damai. NKRI harga
mati” teriak mereka. “Sampai
tetes darah penghabisan kami tetap menolak FPI di Semarang,” ungkap Wakil Ketua
Barisan Merah Putih Indonesia Iwan Nur Cahyono.
Kabag Ops Polrestabes Semarang AKBP Iga DP Nugraha mengatakan, sedikitnya 400
personel dari Polrestabes, Sabhara Polda dan Brimob Polda Jateng dikerahkan.
“Personel kami kerahkan secara proposional. Ini gabungan dari Polrestabes dan
Polda,” ujarnya.
Koordinator FPI Jateng, Sihabudin, menyayangkan sikap aparat yang terkesan
sepihak, sehingga harus membatalkan
acara FPI. "FPI itu kan ormas. Pembentukan ormas itu sendiri diatur dan
dilindungi Undang-Undang. Jadi kenapa aparat harus melarang kami", ujar
Sihabudin.
Perdebatan
yang tak kunjung usai membuat situasi kembali memanas, hingga akhirnya sejumlah
warga kampung ikut bereaksi dengan mengusir semua anggota FPI yang ada di
lokasi. Untuk tetap melindungi masyarakat, pihak Kepolisian melakukan evakuasi
terhadap anggota FPI menggunakan mobil polisi.
Gelombang penolakan acara pembentukan FPI Kota Semarang sudah dilontarkan oleh
sejumlah organisasi dengan mengirimkan surat kepada pihak Polrestabes Semarang,
sejak dua hari sebelum acara.
SURAT PENOLAKAN WARGA
Berikut
ini isi surat penolakan keberadaan FPI yang dilayangkan oleh warga
kota Semarang yang tergabung di berbagai kelompok/ormas.
FORUM GABUNGAN PEMUDA BHINEKA TUNGGAL IKA SE-KOTA SEMARANG TOLAK FPI
Yth.
Kapolrestabes Semarang
Yth. Walikota Semarang
Yth. Ketua DPRD Kota Semarang
Yth. Ketua MUI Kota Semarang
Assalamualaikum wr. wb.
Salam sejahtera kami sampaikan.
Kami warga kota Semarang yang mencintai kota ini, menghendaki kota tercinta
kita tetap tentram dan damai dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Kami menyatakan MENOLAK DENGAN KERAS rencana pembentukan organisasi radikal yang
suka menebar kebencian, fitnah dan permusuhan, serta gemar melakukan kekerasan
berkedok agama, serta dipimpin oleh para tersangka pelanggaran hukum pidana.
Kami seluruh warga Kota Semarang yang masih waras, MENOLAK KERAS rencana
pembentukan organisasi Front Pembela Islam (FPI) pada :
Hari/tgl : Kamis, 13 April 2017.
Waktu : 20.00 s/d 22.00 WIB.
Tempat : Rumah Zaenal Petir Jl. Pergiwati I no. 19, Bulu Lor, Semarang Utara.
Rencana akan dihadiri oleh pengurus FPI pusat H. Munarman.
Kami minta rencana tersebut DIBATALKAN dan DILARANG.
Kami
ingatkan, di bulan Ramadhan lalu FPI dipimpin Sdr. Zaenal Petir dan HTI Jateng
dipimpin Abdullah telah membatalkan acara buka puasa bersama yang digelar Ibu
Shinta Nuriyyah Abdurrahman Wahid yang ingin menjaga kemajemukan bangsa dalam
rasa kasih sayang. Peristiwa itu telah merusak kedamaian kota Semarang di saat
umat muslim sedang khusyuk beribadah dan berupaya berdakwah membangun
persaudaraan tetapi diganggu organisasi intoleran tersebut.
Kami tidak rela kota Semarang diwarnai aksi kekerasan FPI. Dan kami rela mati
membela kehormatan kota ini. Apabila
tuntutan kami ini tidak diindahkan, maka ada aksi spontan warga yang tidak akan
bisa dicegah dan dikendalikan.
Wassalam.
Kami yang MENOLAK:
1.
Patriot Garuda Nusantara
2. Gerakan Pemuda Ansor
3. Pelajar Cinta Tanah Air
4. Laskar Mahesa Jenar
5. Central Committee-Marhaenis Nasionalis Perjuangan
6. Front Nahdliyyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam Semarang
7. IKBS Lowo Ijo
8. Komunitas Gusdurian Semarang
9. Mahasiswa Bergerak Unnes
10. Teater Buih
11. Kodrat Semarang
12. KMF Semarang
13. PMII Semarang
14. PA GMNI Kota Semarang
15. Andalan Jeli Tangguh (AJT) Jawa Tengah
16. LSM Gagasan Anak Negeri (GAN) Indonesia
17. Satjipto Rahardjo Institute
18. Komunitas Payung
19. KSMW Semarang
20. Jejaring Antikorupsi (JEJAK) Jawa Tengah
21.A munib siddiq (suluk jalanan salatiga).
22 .MPII(Majelis Pemuda Islam Indonesia) Kota Semarang
23.
Pemuda Pancasila
24.
Pemuda Panca Marga
25.
GANASPATI
26. Lindu
Aji
27.
Laskar Adipati Unus
28. Laskar
Ki Ageng Pandanaran