Untuk menuju desa tersebut tergolong sulit. Jalan sepanjang 20 km menuju Desa Mlowokarangtalun berupa batu padas yang jauh dari kesan nyaman jika dilintasi dengan kendaraan bermotor. Akses yang jelek nyaris seperti track offroad itu membuat iring-iringan mobil Gubernur Jateng berjalan lambat.
Ganjar mengaku sengaja menggelar upacara yang biasanya dipusatkan di Ibu Kota Provinsi, dipindahkan ke desa. “Ada maksud dan tujuannya. Kemarin yang sedang latihan di provinsi untuk menuju tempat ini butuh waktu enam jam,” kata Ganjar saat menjadi inspektur upacara. Salah satu alasannya adalah untuk meninjau SDN Mlowokarangtalun yang kondisinya rusak parah. Jangankan fasilitas penunjang berupa laboratorium, lantai ruang kelas ini hanya berupa paving block, berdinding kayu, dan tak ada plafon untuk atap ruang kelas.
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Jateng ini membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy dengan tema Hardiknas tahun ini yaitu "Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas".
“Negara butuh perencanaan yang bagus. Tidak hanya soal kondisi sekolah yang mau roboh, tapi lebih ke akses pendidikan. Menciptakan pendidikan yang bisa meniupkan ilmu masuk ke dalam pikiran dan batin anak-anak. Sehingga mereka punya spirit intelektual bagus,” tegasnya.
Ganjar berkomitmen agar seluruh sekolah yang ada di Jateng agar diperbaiki. Jangan sampai pendidikan sudah terbuka, namun masih ada sekolah yang hampir roboh. "Dunia terbuka, sekolah mau runtuh, akses pendidikan anak, kesehatan. Apa kita tega mengambil duit negara, sementara jalan hancur, gedung mau roboh, apa kita rela," kata Ganjar.
Gubernur Jateng ini juga berkesempatan memberikan penghargaan bagi warga Grobogan yang berprestasi di dunia pendidikan, dari tingkat SD, SMP, SLTA, Perguruan Tinggi, hingga tenaga didik (guru).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar